Selasa, 10 Desember 2013

Hujan di Sudut Al-Asy'ari

Gemericik hujan seakan memanggilku yang sedang berjalan menaiki anak tangga. aku mendengar, hanya mendengar namun tak menyapa lalu pergi bagai angin tak terpandang. di ujung sana terdengar perbincangan menarik dari teman-teman yang sekaligus menjabat sebagai guruku, hingga otak ini mengontrol seluruh tubuh untuk duduk bergabung. islam memang selalu menadi tema universal yang dapat disangkut pautkan dengan segala hal, karenanya semua begitu indah dipandang dan didengar jika bersama-Nya.
Hingga datang saat suasana hatiku ingin menyendiri, akhirnya sapaan diam menemani hujan yang memanggil. jendela tak berkaca menjadi temanku saat itu, tatapan yang tertuju meneliti setiap butir air yang jatuh, telinga yang mendengar air seakan terdapat perbincangan di dalamnya dan tubuh yang terus terkena terpaan angin lembut itu membuat semuanya seakan nyaman dan tenang.
Ada yang menarik di sisi kiri karena aku bisa melihat ribuan lampu menyala di tengah kota kembang ini. hingga ku tanggahkan kepala yang tegap melihat ke atas tanpa sadar pandangan kosong keluar menimbulkan rasa rindu yang terasa hampa dalam raga. entah untuk siapa dan dimana ia.. yang aku tau hanyalah ia yang akan menemaniku disisi yang harus di lindungi, dan ialah rahasia-Nya.
Semua yang ku rasakan saat ini berasal dari alam yang memanggilku di lubang jendela Al-Asy'ari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar