Gemericik hujan
seakan memanggilku yang sedang berjalan menaiki anak tangga. aku mendengar,
hanya mendengar namun tak menyapa lalu pergi bagai angin tak terpandang. di
ujung sana terdengar perbincangan menarik dari teman-teman yang sekaligus
menjabat sebagai guruku, hingga otak ini mengontrol seluruh tubuh untuk duduk
bergabung. islam memang selalu menadi tema universal yang dapat disangkut
pautkan dengan segala hal, karenanya semua begitu indah dipandang dan didengar
jika bersama-Nya.
Hingga datang saat
suasana hatiku ingin menyendiri, akhirnya sapaan diam menemani hujan yang
memanggil. jendela tak berkaca menjadi temanku saat itu, tatapan yang tertuju
meneliti setiap butir air yang jatuh, telinga yang mendengar air seakan terdapat
perbincangan di dalamnya dan tubuh yang terus terkena terpaan angin lembut itu
membuat semuanya seakan nyaman dan tenang.
Ada yang menarik di
sisi kiri karena aku bisa melihat ribuan lampu menyala di tengah kota kembang
ini. hingga ku tanggahkan kepala yang tegap melihat ke atas tanpa sadar
pandangan kosong keluar menimbulkan rasa rindu yang terasa hampa dalam raga.
entah untuk siapa dan dimana ia.. yang aku tau hanyalah ia yang akan menemaniku
disisi yang harus di lindungi, dan ialah rahasia-Nya.
Semua yang ku rasakan saat ini berasal dari alam yang memanggilku di lubang jendela Al-Asy'ari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar